ARTI KATA SUGESTI
“Coba dengarkan sugesti saya” Kata-kata tersebut mungkin sering Anda dengar ketika tayangan seputar hipnotis sedang naik daun dalam program televisi di Indonesia. Karena tayangan tersebut, ada banyak sekali orang yang selalu menghubungkan sugesti dengan hal-hal negatif. Padahal sugesti merupakan sebuah ilmu yang lebih dari sekadar hipnotis.
Sugesti pikiran bukanlah hal baru di Indonesia. Ada banyak sekali orang-orang yang menamakan dirinya sebagai ilusionis, magician, atau pesulap di negeri ini. Tapi sadarkah Anda jika mereka semua sebenarnya memanfaatkan satu bidang ilmu yang sama? Bidang itu adalah ilmu psikologi, tepatnya sugesti pikiran.
Sugesti merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris suggestion. Kata ini mengacu pada arti harafiah “memberi saran” kepada orang lain melalui pikiran. Secara umum, sugesti dapat didefinisikan sebagai pengaruh psikis yang datang kepada seorang individu. Sugesti tersebut bisa datang dari diri sendiri maupun dari orang lain tanpa adanya daya kritik dari individu tersebut. Sesuai dengan pernyataan tersebut, sugesti dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Auto sugesti
Auto sugesti adalah rasa yakin yang tinggi pada diri sendiri sehingga menimbulkan adanya sugesti pada diri seorang individu. Contoh dari auto sugesti adalah sikap yang ditunjukkan oleh dua orang pasien yang sedang diopname di rumah sakit. Seorang pasien yang memiliki penyakit sangat parah bisa sembuh dalam waktu cukup singkat karena ia selalu mensugesti dirinya sendiri jika ia sehat dan masa depannya akan baik-baik saja. Sebaliknya seorang pasien lainnya yang menderita penyakit lebih ringan justru bisa menjadi semakin parah jika ia selalu merasa jika penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan masa depannya akan suram.
Pada dua kasus ini, auto sugesti yang dilakukan oleh pasien opname di rumah sakit telah bekerja untuk diri mereka sendiri. Pemikiran dan sugesti yang positif dapat memberikan dampak yang positif. Sebaliknya, pemikiran dan sugesti negatif hanya akan memberikan dampak negatif untuk kondisi psikis dan fisik si pasien.
2. Hetero sugesti
Berkebalikan dengan auto sugesti, hetero sugesti adalah sugesti yang ditimbulkan dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. Seorang motivator biasa melakukan teknik hetero sugesti untuk membuat audiensnya menjadi semangat dan memiliki pemikiran yang positif.
Ingatkah Anda dengan jargon “Sahabat saya yang super” milik Mario Teguh? Sapaan super yang selalu diucapkan oleh Mario Teguh ini merupakan salah satu bentuk hetero sugesti yang sengaja ia bagikan ke para audiensnya. Melalui alam bawah sadar, kata “super” yang didengar audiens akan mensugesti para audiens jika diri mereka adalah orang-orang super, orang-orang yang luar biasa. Kata-kata sugesti positif yang diberikan pada akhirnya akan membuat orang lain menjadi semangat dan mau untuk membangun diri menjadi sosok yang lebih maju.
ILUSTRASI CARA MEMBERI SUGESTI (SAMUEL/UCEO)
ILUSTRASI CARA MEMBERI SUGESTI (SAMUEL/UCEO)
CARA MEMBERI SUGESTI
Sugesti bukanlah sebuah perbuatan yang negatif jika dilakukan oleh orang yang benar dengan tujuan yang benar pula. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sugesti dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Agar sugesti positif dapat berhasil, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memberi sugesti pada diri sendiri maupun pada orang lain.
1. Cara memberi sugesti pada diri sendiri
Sugesti paling mudah sekaligus paling susah adalah sugesti yang dilakukan oleh dan untuk diri sendiri. Sugesti positif yang dilakukan kepada diri sendiri akan memberikan efek yang sangat baik jika berhasil dilakukan secara tepat. Sugesti positif yang dilakukan dengan benar akan mampu memotivasi diri dan juga dapat meningkatkan performa kita sebagai seorang individu.
Lalu bagaimana cara mensugesti diri kita sendiri?
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan sugesti adalah memastikan tubuh kita merasa rileks. Dengan tubuh yang rileks, maka setiap sugesti yang kita pikirkan ataupun ucapkan ke diri kita sendiri akan mampu memberikan dampak positif yang lebih besar. Cara untuk menjadi rileks adalah dengan mengkondisikan ruangan menjadi tempat yang nyaman, tanpa gangguan suara, gangguan cahaya, hingga gangguan dari orang lain. Untuk bisa mencapai kondisi rileks, kita bisa juga menempatkan diri dalam posisi yang nyaman, misalnya dengan berbaring.
Setelah berada pada posisi yang nyaman, kita bisa mulai untuk merilekskan seluruh anggota tubuh. Bagian tubuh yang rentan terasa kaku seperti leher, pundak dan kaki harus sepenuhnya dalam kondisi yang rileks. Jika tubuh kita sudah benar-benar nyaman, barulah kita bisa mulai untuk melakukan sugesti pada diri kita sendiri.
Sugesti terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan cara memberikan kata-kata positif untuk diri kita sendiri. Kita bisa memulai dengan mengungkapkan motivasi-motivasi dan hal-hal indah yang menjadi dasar untuk kita berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Melakukan sugesti untuk diri sendiri akan terasa aneh pada awalnya, namun sugesti yang dilakukan kepada diri sendiri biasanya akan memiliki efek yang lebih nyata ketimbang efek dari sugesti yang diberikan oleh orang lain. Karenanya, tidak ada salahnya jika kita terus mencoba untuk memberikan sugesti positif untuk diri kita sendiri.
2. Cara memberi sugesti pada orang lain
Sugesti adalah “saran” yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Supaya sebuah sugesti dapat masuk ke pikiran bawah sadar seorang individu, maka sugesti akan lebih baik jika diberikan oleh figur yang memiliki dominasi lebih tinggi daripada orang yang diberi sugesti. Misalnya sugesti yang diberikan oleh seorang dokter kepada pasiennya, atau sugesti yang diberikan seorang guru ke muridnya. Supaya sugesti dapat masuk ke pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar seorang individu, maka seorang pemberi sugesti dapat memerhatikan beberapa tips berikut ini:
a. Menggunakan kata “bayangkan” dan “rasakan”
Kata “bayangkan” dan “rasakan” dipercaya sebagai kata-kata yang mampu dengan mudah menembus pikiran bawah sadar seseorang. Dengan kedua kata ini, seorang individu diajak untuk masuk ke dalam semua memori dan perasaannya. Sebagai akibatnya, hati dan pikiran seseorang biasanya lebih terbuka dan lebih mudah untuk ditembus dengan sugesti-sugesti positif.
b. Menghindari kata “jangan”
Logika seorang manusia memiliki kecenderungan untuk menolak kata “jangan”. Artinya, semakin seseorang dilarang dengan kata “jangan”, maka secara naluriah ia justru menjadi penasaran dan lebih berpotensi untuk melanggar larangan tersebut. Karena hal itulah, untuk memberi sugesti positif ke orang lain, ada baiknya kita menghindari kata “jangan”.
c. Dominasi figur
Untuk membuat seseorang mau mendengarkan dan melaksanakan sugesti kita, maka kita harus membuat diri kita menjadi lebih dominan daripada individu tersebut. Dominasi dapat kita lakukan melalui berbagai hal, mulai dari membuat diri lebih pintar dengan banyak membaca, membuat diri lebih fasih berbicara di depan publik, atau bahkan membuat diri lebih dominan melalui penampilan diri kita sehari-hari. Seorang dokter akan tampak dominan ketika ia menggunakan jas putih dibandingkan hanya menggunakan kemeja. Begitupun dengan seorang polisi, akan tampak lebih dominan ketika ia menggunakan seragam polisi dibandingkan saat menggunakan pakaian biasa.
d. Pertegas
Saat kita hendak memberikan sugesti kepada orang lain, maka kita harus tegas dalam memberikan sugesti tersebut. Kita tidak boleh plin-plan dalam memberikan sugesti karena orang yang kita beri sugesti bisa saja merasa bingung. Selain tegas, kita juga harus memberikan sugesti dengan jelas, baik dalam pengucapan maupun dalam makna.
Sumber: ciputrauceo
“Coba dengarkan sugesti saya” Kata-kata tersebut mungkin sering Anda dengar ketika tayangan seputar hipnotis sedang naik daun dalam program televisi di Indonesia. Karena tayangan tersebut, ada banyak sekali orang yang selalu menghubungkan sugesti dengan hal-hal negatif. Padahal sugesti merupakan sebuah ilmu yang lebih dari sekadar hipnotis.
Sugesti pikiran bukanlah hal baru di Indonesia. Ada banyak sekali orang-orang yang menamakan dirinya sebagai ilusionis, magician, atau pesulap di negeri ini. Tapi sadarkah Anda jika mereka semua sebenarnya memanfaatkan satu bidang ilmu yang sama? Bidang itu adalah ilmu psikologi, tepatnya sugesti pikiran.
Sugesti merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris suggestion. Kata ini mengacu pada arti harafiah “memberi saran” kepada orang lain melalui pikiran. Secara umum, sugesti dapat didefinisikan sebagai pengaruh psikis yang datang kepada seorang individu. Sugesti tersebut bisa datang dari diri sendiri maupun dari orang lain tanpa adanya daya kritik dari individu tersebut. Sesuai dengan pernyataan tersebut, sugesti dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Auto sugesti
Auto sugesti adalah rasa yakin yang tinggi pada diri sendiri sehingga menimbulkan adanya sugesti pada diri seorang individu. Contoh dari auto sugesti adalah sikap yang ditunjukkan oleh dua orang pasien yang sedang diopname di rumah sakit. Seorang pasien yang memiliki penyakit sangat parah bisa sembuh dalam waktu cukup singkat karena ia selalu mensugesti dirinya sendiri jika ia sehat dan masa depannya akan baik-baik saja. Sebaliknya seorang pasien lainnya yang menderita penyakit lebih ringan justru bisa menjadi semakin parah jika ia selalu merasa jika penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan masa depannya akan suram.
Pada dua kasus ini, auto sugesti yang dilakukan oleh pasien opname di rumah sakit telah bekerja untuk diri mereka sendiri. Pemikiran dan sugesti yang positif dapat memberikan dampak yang positif. Sebaliknya, pemikiran dan sugesti negatif hanya akan memberikan dampak negatif untuk kondisi psikis dan fisik si pasien.
2. Hetero sugesti
Berkebalikan dengan auto sugesti, hetero sugesti adalah sugesti yang ditimbulkan dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. Seorang motivator biasa melakukan teknik hetero sugesti untuk membuat audiensnya menjadi semangat dan memiliki pemikiran yang positif.
Ingatkah Anda dengan jargon “Sahabat saya yang super” milik Mario Teguh? Sapaan super yang selalu diucapkan oleh Mario Teguh ini merupakan salah satu bentuk hetero sugesti yang sengaja ia bagikan ke para audiensnya. Melalui alam bawah sadar, kata “super” yang didengar audiens akan mensugesti para audiens jika diri mereka adalah orang-orang super, orang-orang yang luar biasa. Kata-kata sugesti positif yang diberikan pada akhirnya akan membuat orang lain menjadi semangat dan mau untuk membangun diri menjadi sosok yang lebih maju.
ILUSTRASI CARA MEMBERI SUGESTI (SAMUEL/UCEO)
ILUSTRASI CARA MEMBERI SUGESTI (SAMUEL/UCEO)
CARA MEMBERI SUGESTI
Sugesti bukanlah sebuah perbuatan yang negatif jika dilakukan oleh orang yang benar dengan tujuan yang benar pula. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sugesti dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Agar sugesti positif dapat berhasil, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memberi sugesti pada diri sendiri maupun pada orang lain.
1. Cara memberi sugesti pada diri sendiri
Sugesti paling mudah sekaligus paling susah adalah sugesti yang dilakukan oleh dan untuk diri sendiri. Sugesti positif yang dilakukan kepada diri sendiri akan memberikan efek yang sangat baik jika berhasil dilakukan secara tepat. Sugesti positif yang dilakukan dengan benar akan mampu memotivasi diri dan juga dapat meningkatkan performa kita sebagai seorang individu.
Lalu bagaimana cara mensugesti diri kita sendiri?
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan sugesti adalah memastikan tubuh kita merasa rileks. Dengan tubuh yang rileks, maka setiap sugesti yang kita pikirkan ataupun ucapkan ke diri kita sendiri akan mampu memberikan dampak positif yang lebih besar. Cara untuk menjadi rileks adalah dengan mengkondisikan ruangan menjadi tempat yang nyaman, tanpa gangguan suara, gangguan cahaya, hingga gangguan dari orang lain. Untuk bisa mencapai kondisi rileks, kita bisa juga menempatkan diri dalam posisi yang nyaman, misalnya dengan berbaring.
Setelah berada pada posisi yang nyaman, kita bisa mulai untuk merilekskan seluruh anggota tubuh. Bagian tubuh yang rentan terasa kaku seperti leher, pundak dan kaki harus sepenuhnya dalam kondisi yang rileks. Jika tubuh kita sudah benar-benar nyaman, barulah kita bisa mulai untuk melakukan sugesti pada diri kita sendiri.
Sugesti terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan cara memberikan kata-kata positif untuk diri kita sendiri. Kita bisa memulai dengan mengungkapkan motivasi-motivasi dan hal-hal indah yang menjadi dasar untuk kita berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Melakukan sugesti untuk diri sendiri akan terasa aneh pada awalnya, namun sugesti yang dilakukan kepada diri sendiri biasanya akan memiliki efek yang lebih nyata ketimbang efek dari sugesti yang diberikan oleh orang lain. Karenanya, tidak ada salahnya jika kita terus mencoba untuk memberikan sugesti positif untuk diri kita sendiri.
2. Cara memberi sugesti pada orang lain
Sugesti adalah “saran” yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Supaya sebuah sugesti dapat masuk ke pikiran bawah sadar seorang individu, maka sugesti akan lebih baik jika diberikan oleh figur yang memiliki dominasi lebih tinggi daripada orang yang diberi sugesti. Misalnya sugesti yang diberikan oleh seorang dokter kepada pasiennya, atau sugesti yang diberikan seorang guru ke muridnya. Supaya sugesti dapat masuk ke pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar seorang individu, maka seorang pemberi sugesti dapat memerhatikan beberapa tips berikut ini:
a. Menggunakan kata “bayangkan” dan “rasakan”
Kata “bayangkan” dan “rasakan” dipercaya sebagai kata-kata yang mampu dengan mudah menembus pikiran bawah sadar seseorang. Dengan kedua kata ini, seorang individu diajak untuk masuk ke dalam semua memori dan perasaannya. Sebagai akibatnya, hati dan pikiran seseorang biasanya lebih terbuka dan lebih mudah untuk ditembus dengan sugesti-sugesti positif.
b. Menghindari kata “jangan”
Logika seorang manusia memiliki kecenderungan untuk menolak kata “jangan”. Artinya, semakin seseorang dilarang dengan kata “jangan”, maka secara naluriah ia justru menjadi penasaran dan lebih berpotensi untuk melanggar larangan tersebut. Karena hal itulah, untuk memberi sugesti positif ke orang lain, ada baiknya kita menghindari kata “jangan”.
c. Dominasi figur
Untuk membuat seseorang mau mendengarkan dan melaksanakan sugesti kita, maka kita harus membuat diri kita menjadi lebih dominan daripada individu tersebut. Dominasi dapat kita lakukan melalui berbagai hal, mulai dari membuat diri lebih pintar dengan banyak membaca, membuat diri lebih fasih berbicara di depan publik, atau bahkan membuat diri lebih dominan melalui penampilan diri kita sehari-hari. Seorang dokter akan tampak dominan ketika ia menggunakan jas putih dibandingkan hanya menggunakan kemeja. Begitupun dengan seorang polisi, akan tampak lebih dominan ketika ia menggunakan seragam polisi dibandingkan saat menggunakan pakaian biasa.
d. Pertegas
Saat kita hendak memberikan sugesti kepada orang lain, maka kita harus tegas dalam memberikan sugesti tersebut. Kita tidak boleh plin-plan dalam memberikan sugesti karena orang yang kita beri sugesti bisa saja merasa bingung. Selain tegas, kita juga harus memberikan sugesti dengan jelas, baik dalam pengucapan maupun dalam makna.
Sumber: ciputrauceo
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon